Sunday 5 March 2017

Thoughts #1 About : "SARKASME"

Heyy!!!
I'm back!!!
I'm actually back!!
Yes!
Dengan semangat tinggi untuk lebih rajin, disiplin dan lebih peduli terhadap blog gue yang kian lama berdebu , yak, akhirnya gue hadir lagi di sini untuk memberi kalian para visitors sebuah post yang yah.. entah akan berfaedah atau enggak, itu mungkin urusan belakangan, yang penting gue kembali peduli lagi terhadap blog gue. HAHAHA, nggadeng.
..
....
.. Eh tapi iya.

--
--

Insyaallah, untuk selanjutnya, gue akan mengisi blog-blog gue dengan hal yang lebih bermanfaat!
Seperti beberapa pemikiran, argumen, opini yang berkaitan dengan kenyataan yang ada. Semua itu akan siap gue tuangkan disini dan dimulai dari post ini yang bersumber dari thoughts siang tadi.

--


SARKASME.
Hm, apa itu sarkasme?

--

Menurut Wikipedia dan sumber sejenisnya,

Sarkasme adalah sebuah teknik dalam berkomunikasi di mana ungkapan verbal disampaikan secara sinis, serta memaksimalkan ironi. 

Menurut gue,

Sarkasme itu cara orang ngomong atau bersikap ke orang lain, tetapi caranya nggak etis karena super kasar, super menyakitkan hati, super nggak sopan abis.

--

Sebenernya, yang "menurut gue" itu adalah intinya aja sih, tetapi bahasanya enggak baku aja. Tapi sama aja. Nggg, yahh.. pokoknya gitu deh.
Nah, di post kali ini, gue mungkin nggak akan membahas mendetail mengenai hal jelasnya tentang 'sarkasme'. 
Tetapi, yang akan gue bahas adalah, apa itu sarkasme menurut thoughts gue.
Jadi, yaaaah.. namanya suatu pemikiran, suatu opini, dan hanya satu sisi, yaitu dari sisi pemikiran gue, yang mungkin nggak akan sama dengan apa yang seperti kalian pikirkan. But, we talk and listen to understand, right? Or maybe reply it, as long as it make sense.
Sarkastik, sarkasme, sarkas, itu sering gue gunakan ketika orang itu bersikap kasar atau gimana ya.. arogan deh pokoknya. Makanya, disini kalau memang gue salah kaprah mengartikannya, ya mohon dimaklumi. Beberapa orang juga nggak jarang salah mengartikan suatu julukan, atau apapun. Wkekekekek.

--

Di suatu siang, gue sedang asyik duduk-duduk sambil nungguin pengunjung masuk ke event sekolah gue. Yap, gue disitu sedang menjadi panitia di event sekolah gue, lebih tepatnya gue disitu jaga bagian ticketing (tapi gue bertugas nyobekin tiket visitors doang :v).
Nah, kan setelah tiket gue sobek, visitor akan gue suruh untuk menuju bagian screening biar tasnya aman dari barang-barang yang emang pada ketentuannya gak boleh dibawa (seperti : makanan, rokok, dan sejenisnya)
NAAAH, pas ada sekitar 4 atau 5an visitor cewek pada saat itu, setelah gue sobek tiketnya, kan mereka gue tanya tuh, "Mbak, gak ada yang bawa makanan kan ya?" Dan nada yang gue lontarkan saat bertanya itu adalah menggunakan nada yang super halus dan non-sarkastik lah istilahnya.
Lalu salah seorang dari mereka menjawab, "ORANG KITA NGGAK BAWA TAS, KOK, MASA BISA BAWA MAKANAN?!!"
Seketika gue melotot, terus gue senyum doang. Dan gak lama kemudian akhirnya gue berpikiran, ini bagus juga yak, buat bahan blog gue. BAA DUM TSS.

--

Asli ya.
Gue tuh heran sama orang-orang sarkastik kaya begitu. Heran aja gitu. Why treat people you don't know like it was your enemy gitu lo. Gue serius gak tau dia siapa, punya masalah apa sama gue, kok sampe bisa se-sarkas itu menyikapi pertanyaan gue yang sifatnya........supernonsarkastik.
Yaa, entah itu dari latar belakang dia emang pergaulannya enggak kenal nada halus apa gimana, yang jelas, itu keterlaluan sih, pikiran gue menjalar kemana-mana dengan hanya sikap orang yang gitu. Heheeee, mungkin gue orangnya super lebay ya dengan melebih-lebihkan begitu? Tapi nggak tahu sih, setidaknya dari satu contoh sikap aja gue jadi bisa mikir tentang banyak sikap, dan realita yang terjadi :D Bhaakk.

Tapi serius lo, pikiran gue akhirnya makin lebar lebaar dan leeebaaarr. Sampe-sampe gue mikir, gimana persaudaraan antar sesama manusia bisa terjalin kalau orang-orangnya ini lama-lama makin jadi makhluk sosial tanpa sosial.
Kalau untuk menghargai orang aja mereka susah, untuk berpikir positif ke orang baru aja susah, gimana bisa mereka mengorangkan orang?
Kalau dipikir-pikir, emang sih personality setiap orang itu berbeda, latar belakang mereka berbeda, pemikiran mereka berbeda, jadinya mereka akan punya banyak cara untuk menyikapi orang lain, terutama orang baru...yang sekedar nanya mereka kira-kira bawa makanan nggak ke event sekolah yang melarang hal tsb.

Tetapi, bukankah seharusnya setiap orang itu bisa 'memanusiakan manusia'?

Memanusiakan manusia yang gue maksudkan disini adalah ketika lo, ingin di treat people sesuai yang lo mau, nah maka.. yang harus lo lakuin adalah..?
YAP.
Treat people the way you want to be treated.

Saking aja, beberapa orang masih belum ada mindset begitu.
Mereka suka seenaknya sendiri.
Mereka suka bossy.
Mereka mau dihargai, tapi nggak ada sekalipun keinginan untuk ngehargai orang lain! Is it fair? Yah, gue enggak perlu ngejawab.

Yuk kita menjalar ke hal-hal lainnya.
Beberapa orang tuh, menurut gue, masih aja membicarakan orang lain karena sikap orang tersebut nggak sesuai yang mereka pengen.
Awalnya, saat gue secara nggak sengaja mendengar pembicaraan 'membicarakan orang' itu, gue nyalahin si orang yang lagi dibicarain itu. Ya, gue kira, orang itu emang purely nggak nice gitu ke dia. Tapi pas gue telaah lagi, kepergok sikapnya dia ke orang lain, gue ketawa. Gue akhirnya bisa menyimpulkan, ini orang aja enggak sesuai dengan yang 'dia sendiri inginkan'. Kok ribet, mintanya gono gini?

Yah, itu sebenernya udah penyakitnya orang di sekitar kita sih emang. Kerjaannya kan ngomongin orang padahal sendirinya juga belum buuuener banget gitu.
Beberapa orang menganggapnya tabu, padahal sendirinya ngelakuin itu.
Beberapa orang menganggapnya oke oke aja, soalnya sendirinya ngelakuin itu.
Beberapa orang menganggapnya bikin risih, soalnya... EMANG BIKIN RISIH.

Gaes, buat lo yang sekarang lagi ngebaca ini, yuk deh, berubah yuk.
Dari hal sekecil apapun, lo bisa kok kurang-kurangin sarkas dalam diri lo. Sarkas yang mampu melahap habis-habis sesuatu yang sebenernya mampu dipandang baik oleh orang lain. Sarkas yang bikin lo dinilai 'jahat' sepenuhnya oleh orang lain. Sarkas yang bikin orang masang perspeksi antagonis pada diri lo. Sarkas yang mampu jadi bumerang buat diri lo sendiri.

Yuk kita pasang mindset memanusiakan manusia dengan bersikap tidak sarkas walau seasing apapun mereka.
Nggak ada yang salah kok ramah ke orang asing, nggak memungut ongkos kok ramah ke orang yang asing, beneran deh! Nggak rugi! Sangat enggak rugi!!
Jadi, kenapa lo harus takut untuk bersikap luar biasa baik ke orang baru? Kali aja, orang baru ini tadi akan bermanfaat buat lo di kemudian hari?
Kenapa lo harus malas untuk memanusiakan manusia? Karena sebenarnya tugas kita dalam hidup ini kan untuk menghargai sesama manusia? Tugas utama dalam hidup ini kan mendamaikan seisi dunia?
Yuk deh.
Berangkat dari sekarang.
Jadi pribadi yang meminimalisir sarkasme dalam diri sendiri. Yah, walau semua orang memang perspeksinya beda-beda, beberapa tak melihat sarkasme sebagai sarkasme, tapi.. apa nggak lebih baik menjadi baik kepada setiap perspeksi?

:D

See you in my next post!

trite

i alw ays won der are The Smiths re ally be honest , for the h e avenly fe e li n gs o f de ad by yo u r sid e. bec ause by on ly seeing ...