First and foremost, i just wanna say,
"Welcome to my family!", where rock n roll happens here and rules are crazily out of mind because we successfully create our own standart! (whoooaa, intro yang dahsyat juga Nad)
Gimana enggak, orang tua saya kerennya luar biasa dan bagus banget dalam mendidik anak-anaknya. Orang tua saya, bukan orang tua yang menyuruh anaknya untuk jadi ini itu sesuai kemauannya. Orang tua saya, bukan orang tua yang menjadikan anaknya akses atas rasa idealisnya dalam mengejar mimpi-mimpinya (yang tertunda/gagal) dulu.
Pernah dulu saya melihat realita yang cukup menyakitkan bagi saya ketika teman saya tidak bisa menjalani mimpinya untuk menjadi seniman karena ia diminta untuk menjadi budak korporat seperti keinginan Ayahnya dulu, padahal Ayahnya kini menjadi pebisnis. Kan, tragis.
Mimpi-mimpi siapa, yang disuruh jadi penggapai siapa.
Satu-satunya hal yang bikin saya malu kalau ingin menyerah dalam mengejar mimpi saya adalah orang tua saya. Lha piye, sudah dikasih orang tua yang seasyik itu, sememperbolehkan itu atas apapun mimpimu, masa masih mau nyerah aja?
Banyak teman-teman yang struggling diluar sana dan terhambat dunianya karena keinginannya yang seolah tak diberi jalan.
Orang tua saya juga orang tua yang cukup humoris. Bercandaannya kadang nggak jelas, apalagi bapak saya. Udah bapak2id banget.
Tapi kalau Ibu saya,
wooh..
bahasa Jawanya itu gak karu-karuan dan urakan.
Bercandaan sama Ibu saya udah berasa kayak bercandaan sama sahabat sendiri. Sampai-sampai kalau saya nggak bisa ngontrol ketawa saya sama Ibu saya, saya bakal ditegur habis-habisan soalnya Bapak saya merasa kebisingan.
Ini nih, part yang paling berat buat diomongin.
Orang tua saya, juga orang tua yang romantis. Anak-anaknya? Beuuuuh, kisah cintanya aja pada kandas. Lha kok pulang-pulang, orang tua saya pacaraaaaan mulu. Gowes pagi-pagi lah, terus pergi ke daerah atas Mojokerto berdua sore-sore lah, dan lainnya.
Saya sama kakak saya ngerasa iri banget. Ya gimana ya,
kenapa nggak kita aja sih yang harusnya bisa bermesraan sama pacar? Hhhfhff.
Orang tua saya juga team yang baik dalam menyelesaikan permasalahan. Tiap ada masalah, semisal ada salah satu yang egois, ya salah satu bisa ngalah dan berani menunjukkan sikap untuk minta maaf.
Saya mungkin nggak diajarin secara langsung sama mereka gimana caranya minta maaf, punya rasa bersalah, atau mengalah dalam suatu perdebatan. Tapi, dari cara mereka bersikap, saya seolah dikasih silabus buat berkemanusiaan. Asheeg~
Orang tua saya bener-bener dua arah banget, apalagi di usia saya & kakak saya yang lagi idealis-idealisnya ini. Cara mereka memberi tahu kami bahwa idealisnya kita ini nggak bisa ngasih kita makan itu perlahan-lahan dan nggak mentah-mentah. Jadi, kita masih bisa enjoy the moment yang kita dapet di usia segini, tapi perlahan-lahan wejangan juga tetap jalan. Mereka membiarkan kita mau melangkahnya darimana, secepat apa, dan rehat dimana. Yang jelas, mereka nggak henti-hentinya ngasih pesan, "Hati-hati, dan jangan sampai tersesat." Lebih-lebih mungkin mereka kasih wejangan yang ibaratnya, "Kalau nggak tahu jalan, tanya orang sekitar.. kalau nggak pake maps." Itu bisa banget sih diimplikasikan ke hidup soal pencapaian-pencapaian yang kita pengen.
Orang tua saya juga tahu nakal-nakalnya anak-anaknya ini sampai mana. Saya yang memilih buat terbuka, terutama sama Ibu saya. Saya jujur ke beliau kalau saya ngudud, saya jujur kalau saya minum dan emang hobi pulang malem karena suka ngopi dan ngerjain kerjaan diluar, adaaa aja pokoknya kerjaan. Untuk kenakalan-kenakalan lebih lanjutnya, yang jelas saya juga bakal laporan ke kedua orang tua saya. Biar mereka juga tahu, dan saya juga punya rem untuk diri sendiri karena keinget mereka terus. Takutnya, keluar dari rumah malah menjadikan saya salah kaprah dan los dol rem blong karena nggak bisa berani terbuka ke orang tua.
Saya yakin, orang tua saya pasti nggak sekali atau dua kali kecewa sama anaknya. Saya yakin pula, orang tua saya juga nggak jarang merasa bangga karena punya saya & kakak saya. Tapi, saya & kakak saya yakin.. dari waktu-waktu yang masih ada dan tersisa buat kita semua kedepannya, saya & kakak saya bakal bisa bikin mereka lebih bangga, lebih-lebih ajak mereka keliling dunia dan transfer tiap hari lewat rekening BCA.
Semoga, ya?
No comments:
Post a Comment